Wanita, adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat
dimuliakan. Wanita yang pertama kali diciptakan adalah Hawa, ia diciptakan dari
tulang rusuk Nabi Adam untuk menemani beliau.
Wanita
adalah makhluk yang mulia, dengan surga di telapak kaki mereka. Namun, tahukah
bahwa sekarang derajat wanita mulai tergerus kemajuan zaman sedikit demi
sedikit?
Setelah
memperhatikan sekeliling secara saksama, dari isi bumi yang didominasi oleh
wanita, banyak wanita muda yang ternyata sudah pernah melakukan aborsi. Garis
bawahi Wanita Muda, dan dari jumlah pelaku aborsi total menurut buku “Facts of Life” oleh
Brian Clowes, Phd,
separuh atau 57% pelaku berusia dibawah 25 tahun didominasi rentang umur 20-24
tahun.
Mengerikan
bukan? Mereka, para wanita yang membunuh bayi yang mereka kandung dengan
aberbagai alasan. Mayoritas alasan tindakan keji ini adalah karena kehamilan di
luar nikah. Tentu karena di negara kita ini yang masih menggunakan prinsip
ketimuran hal itu adalah dianggap aib jika seorang gadis yang belum bersuami
sudah mengandung jabang bayi.
Di
zaman yang semakin maju ini manusia malah semakin progresif mengalami degradasi
moral. Dua orang laki-laki dan perempuan yang belum mempunyai ikatan pernikahan
yang sah secara agama melakukan perzinaan yang menyebabkan kehamilan. Dan
karena alasan aib pun mereka membunuh anak hasil dari perbuatan mereka. Berani
melakukan tetapi tidak bertanggung jawab.
Terlepas
dari itu semua, bukankah tindakan aborsi adalah tindakan yang dilarang oleh
Allah? Memang tidak ada Ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan secara gamblang
tentang pelarangan aborsi, namun banyak Ayat dengan makna tersirat yang
mengatur itu;
Pertama: Manusia -
berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali
ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah
berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa
sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya
dengan menyelamatkan semua orang.
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum
qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa
manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang
melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan
kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih
belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk
menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran
mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan
kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah
membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan
dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis
dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan
kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman
terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan
membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau
dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari
masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka
di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih
berupa janin, Allah sudah mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita.
Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya
unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi,
setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang
dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan
yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah
merupakan rencana Allah.
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan
menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat
firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak
Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu
sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya
janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan
untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara
paksa!
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW
tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun,
Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas
terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti
dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil
diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang
suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina,
sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia
berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku
seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi
berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.”
Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan
berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan
bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu
harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
Begitulah,
indahnya Islam melindungi wanita dengan melarang tindakan aborsi. Karena selain
resiko dunia yang kita dapatkan, siksa Allah juga pastinya akan menunggu jika
kita tega melakukan tindakan keji macam aborsi.
Percayalah
kalian para wanita, bahwa kalian diciptakan mulia dengan segala kebaikan dan
kasih sayang dari Allah. Jagalah apa yang Allah titipkan kepada kalian, karena
suatu saat Allah akan meminta pertanggung jawabanmu atas semuanya.